dibawah ini ada sejarah motor CB di Indonesia yang sudah sangat
melegenda sekali pemirsa otomamia otomani motormodif semua saja, dimana
motor klasik ini sampai sekarang masih sangat banyak diminati oleh para
pecintanya. Lihat saja dibawah ini.
Motor Tua itu kini tengah naik daun. Disamping harganya yang murah
juga enak buat dimodifikasi karena bisa dicangkokan komponen mesin
generasi HONDA semisal GL 100, GL PRO, TIGER juga bisa mencaplok
komponen motor lain semisan SHOCK Depan RX-KING dll.
Dipenghujung tahun 2000 an motor ini cuma dihargai sekitar 300 Ribuan
, lalu naik menjadi 700 ribuan , 2 tahun yang lalu masih sekitar 1
jutaan dan ditahun ini harganya melejit lagi sekita 1,8 jutaan.
Fantastik…. itu semua berkat ulah para modifikator yang menjadikan motor
CB ini sebagai BASIS MOTOR MODIFIKASI. Tapi untuk modifikasi SPEED
alias LARI atau untuk TRAIL CC yang kecil tidak mumpuni maka harus di
BORE UP dengan menggunakan SEHER TIGER. Biaya yang dikeluarkanpun jadi
membengkak. Saran untuk yang mau modif CB lebih baik ambil basis yang 1
atau 2 Tingkat diatasnya semisal GL 100 , atan GL PRO lebih enak
dimodifnya karena mesin nya lebih gampang dan MURAH dimodifikasi.
Ada puluhan seri dan ribuan tipe motor yang diproduksi Honda telah
menyebar ke seluruh dunia. Dari puluhan tipe tersebut, seri CB (CB
Series) merupakan seri yang cukup banyak diproduksi dari segi cakupan
maupun kuantitasnya. Banyak model CB masih dijual sebagai komuter dan
motor jelajah. Semua seri CB memiliki mesin inline. Beberapa tipe CB
diproduksi untuk kegunaan balap, contohnya CB 50 yang populer di balap
motor tua dan CB 750 yang memenangi balapan di Amerika hingga menjadi
titik tonggak penyebaran Honda ke seluruh dunia.
Tidak semua tipe CB masuk ke setiap negara. Masing-masing negara
mempunyai “cabang perusahaan” yang akan menentukan tipe bagaimana yang
sesuai dengan kultur negara tersebut. Di Amerika misalnya, CB 750 laris
manis bak kacang goreng dan hampir tidak mengenal CB 100, sebaliknya di
Indonesia CB 100 lebih laku dijual daripada CB 750.
Honda CB pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1971 dengan kode Honda
CB 100 K1 oleh PT Federal Motor karena perusahaan tersebut memang baru
didirikan 11 Juni 1971. Sebelum CB, tipe sepeda motor yang pertama kali
di produksi AHM adalah tipe bisnis S 90 Z bermesin 4 tak dengan
kapasitas 90cc. Memproduksi disini sebenarnya hanya merakit, karena
pada saat itu PT Federal Motor masih mengimpor komponennya dari Jepang
dalam bentuk CKD (completely knock down).
Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong
PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor di dalam
negeri melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya;
PT Honda Federal (1974) memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dsb.
PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) khusus memproduksi peredam kejut
PT Honda Astra Engine Manufacturing (1984) memproduksi mesin sepeda motor
PT Federal Izumi Manufacturing (1990) khusus memproduksi piston
Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan anak-anak perusahaan di-merger
menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, dengan komposisi saham
50% PT Astra International Tbk dan 50% Honda Motor Co. Japan.
Saat ini AHM memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan ;
Pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang berfungsi sebagai kantor pusat.
Pabrik kedua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading.
Pabrik ketiga sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan
MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ini merupakan fasilitas pabrik
perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005.
Pada tahun 2007, AHM menempati ranking pertama penjualan sepeda motor
di Indonesia dan tingkat ASEAN dengan produksi ke-20 jutanya. Pada
tingkat dunia, AHM menempati ranking 3 setelah pabrik sepeda motor Honda
di Cina dan India.
Ada banyak tipe CB yang dikeluarkan Honda tetapi tidak semua tipe
tersedia di tiap negara. Di Indonesia, jenis CB yang diintroduksi
adalah CB 100cc, 125 cc, 175 cc, dan 200 cc. Tiga tipe terakhir
tersedia pula dalam silinder ganda, namun di Indonesia CB100 dan CB 125
mesin tunggal lebih populer karena harganya yang murah, perawatannya
mudah, dan fleksibel untuk dimodifikasi. Honda CB 100 K1 masuk
Indonesia tahun 1971, sedangkan Honda CB 100 K2 masuk Indonesia tahun
1972. Dalam kurun waktu satu dasa warsa (1971-1981) jumlah total
penjualan Honda CB di tanah air mencapai 600 ribu unit.
Berikut ini garis besar kronologi produksi Honda CB :
1959 Honda mengeluarkan CB72 Hawk dengan kapasitas 250 cc, 4 kecepatan.
1961 Honda model sport baru CB77 Super Hawk (305 cc).
1965 Honda ingin merambah pasar baru dengan meluncurkan mesin besar CB
Twin 450 cc yang bisa mencapai 104 mph. Honda CB450 mempunyai engine
445cc, air cooled, DOHC, 4 valves, paralel twin, transmisi 4 kecepatan
berpenggerak rantai, sasis steel twin craddle, suspensi teleskopik depan
dan belakang twin shocks. Mampu mengeluarkan power sebesar 43HP pada
8500 RPM. Rem depan dan belakang menggunakan tromol. Honda ini
disebut juga Black Bomber. Disebut black karena body-nya hitam termasuk
tankinya yang dilengkapi aksesoris krom pada kedua sisinya. Selain
itu, bahasa iklan Honda ini di Inggris adalah “Meet the big black bomber
– The biggest beefiest touring twin from Japan…!”. Motor ini adalah
motor kecepatan Jepang pertama yang mengubah opini masyarakat saat itu.
1968 Honda menghentikan produksi pengembangan CB72 dan CB77 untuk memulai
produksi motor sport CB350 dan CB250 (mampu mencapai 106 mph).
1969 Di awal tahun di Tokyo Motor Show, Honda mengeluarkan sebuah motor
bersejarah CB 750 Four setelah berbulan-bulan beredar rumor tentang
motor tersebut. Motor tersebut mendapatkan emas pada tahun ini.
1970 Pada bulan Maret 1970, Dick “Bugsy” Mann seorang pilot Amerika terkenal
menggunakan CB 750 berhasil memenangi kejuaraan Daytona International
Speedway di Amerika Serikat pada kelas 200 mil. Pada saat itu, di
Amerika ada pepatah bahwa barang siapa produsen motor memenangkan
kejuaraan tersebut pada hari Minggu, maka pada hari Senin sudah bisa
menjual produk tersebut. Kemenangan tersebut merupakan titik balik
kemajuan perusahaan Honda. Ratusan ribu CB 750 kemudian berhasil
dilempar di pasaran Amerika dan dunia.
1971 Honda mengeluarkan CB 500 Four.
1973 Honda yang sebenarnya kurang suka dengan kebisingan yang dihasilkan oleh
motor 2 tak, terpaksa mengeluarkan CR250 untuk bisa berkompetisi dan
terbukti Gary Jones memenangkan AMA Motocross Championship di tahun
pertama. Soichiro Honda pensiun tapi masih menjadi anggota dewan
direksi.
1974 Honda memproduksi CB 50 dengan mesin horisontal 5 percepatan.
1975 Honda menyajikan motor jalanan CB 400 Four dengan knalpot yang ramah
polusi suara yaitu 4 knalpot menjadi satu di sisi kanan motor.
1976 Honda CB 750 A berinovasi lagi dengan sepeda motor pertama bertransmisi otomatis.
1979 Meluncurkan Honda CBX luar biasa, sebuah motor sport super model 6 silinder bermesin 1047 cc.
Comments
Post a Comment